Laman

31 December 2013

Belanja paling efektif 23 menit?

Jakarta - Akhir tahun menjadi momen yang ditunggu-tunggu banyak orang. Bukan hanya karena bisa menikmati liburan, tapi juga karena ada penawaran potongan harga besar-besaran dari berbagai macam pusat perbelanjaan dan brand ternama. Tak heran jika tak sedikit orang meluangkan waktu yang banyak hanya untuk berburu barang-barang branded dengan harga miring jelang tahun baru. Namun, tahukah Anda bahwa waktu belanja yang paling efektif itu hanya 23 menit?


Menurut para ahli, kemampuan seseorang untuk membandingkan harga dan kualitas sebuah barang hanya bertahan di 23 menit pertama. Ini terjadi karena bagian rasional dari otak akan mulai ditutup setelah rata-rata 23 menit membandingkan berbagai macam barang.

Hal tersebut diungkapkan berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Shopper Research dan Shopping Behavior Analysis SBXL, serta psikolog dari University of Bangor, kepada beberapa relawan yang menjalani scan MRI, dengan melakukan simulasi seperti saat sedang berbelanja di toko.

Sebelum melakukan scan MRI, relawan diminta mensituasikan kondisi seperti sedang berada dalam sebuah toko kelontong. Mereka diperlihatkan beberapa daftar belanja dengan berbagai promosi dan penawaran khusus. Scan MRI ini berfungsi memonitor aliran darah dan aktivitas otak, untuk melihat seberapa lama otak berfungsi secara efektif.

"Sistem ini untuk menyelidiki dasar saraf pengambilan keputusan. Dengan menggunakan teknik pencitraan otak yang canggih, kami berharap dapat memberi pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pembeli merespon penawaran khusus," ujar Dr Paul Mullins, dosen senior di bidang psikologi di University of Bangor, seperti dikutip dari Daily Mail.

Mereka juga menemukan bahwa fungsi korteks (bagian otak yang bertanggung jawab terhadap pola pikir, daya ingat, dan pengelolaan bahasa seseorang) otak besar awalnya sangat tinggi saat mulai berburu untuk tawar-menawar. Akan tetapi, bagi direktur SBXL, Phillip Adcock, setelah beberapa saat, otak mulai tidak dapat mengatasi informasi yang berbeda dengan baik, lalu diatasi dengan mencari jalan pintas.

"Jadi saat kita melihat tanda merah dan putih, kita berpikir itu adalah barang murah. Karena itulah yang selalu digunakan dalam penjualan," jelas Phillip
Fungsi yang lebih tinggi dari korteks otak besar ini, biasanya digunakan untuk pekerjaan yang lebih kompleks, seperti pengambilan keputusan. Karena itulh, bagian otak ini menjadi daerah yang paling awal berpikir dan berfungsi saat berburu untuk melakukan tawar menawar.

Mengandalkan bagian otak tersebut dalam waktu yang lama, bisa menyebabkan kelelahan. Sehingga, seseorang akan kembali ke bagian yang lebih primitif dari otak, seperti korteks insular, yang tidak memiliki fungsi cukup baik untuk menilai uang.

Hasilnya, seperlima dari pembeli menempatkan penawaran khusus dalam keranjang belanja mereka, meskipun sebenarnya harga yang diperoleh jauh lebih mahal dibandingkan produk biasa. Dan hampir setengah responden hanya membeli satu benda dari setiap penawaran buy one get one.

Masalah seperti ini untungnya bisa teratasi dengan mudah, yaitu dengan beristirahat sejenak. Duduk selama beberapa menit dan meminum kopi di tengah-tengah waktu belanja, juga dapat menghidupkan kembali indera tersebut.

No comments: