Laman

30 March 2014

Rindu Adalah Abjad Sunyi

Rentang senja segera hilang. Dan ceritamu masih merupa abjad sunyi.
Begitulah. Barisan abjadku tak merupa kata. Tercerai berai entah mengeja apa. Mungkin, kamu dan sunyi malam.
Atau, mungkin sudah tak dibutuhkan lagi barisan kata karena jawabannya akan selalu sama : kamu, saja!
Atau, cukup aku katakan : sudahlah! Biarkan saja kata-kata merupa abjad sunyi. Asalkan di kedalaman rasa, kamu tercetak sebagai cinta.

Aku tak ingin Rindu yang kubakukan hanya menjadi sekedar lalu. Maka, bersama senja aku menunggu. Lalu, kita bertemu.

Apa kabar  hujan dan perpisahan? Menderas dalam rinai air mata. Berkelok di muara kesedihan. Bukan sekedar sesak ini. Ini lebih dari sendat di dada. Sakit karena rindu hanya merapai hampa di ujung garis pemisah.

Senja yang memudar. Telantar di jalanan bersama kemacetan, dan aku.
Senja pun murung, langit pun rindu sepertinya enggan mengusir mendung. Bukan bosan, mungkin hanya lupa menyibak kerudung penatmu.


No comments: